Studi Pemanfaatan Fasilitas Dermaga di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang Gorontalo Utara

Authors

  • syamsul marlin Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
  • shidik burhani Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Aji Surahman Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

DOI:

https://doi.org/10.55606/isaintek.v5i01.102

Keywords:

Dermaga, PPN Kwandang, Tingkat pemanfaatan

Abstract

Keberadaan Dermaga bongkar muat di sebuah pelabuhan sangat krusial, karena menjadi tempat untuk memuat bahan perbekalan dan membongkar hasil tangkapan ikan. Hasil tangkapan ikan yang tiba di pelabuhan harus segera diproses dan dijual atau diolah, sehingga keberadaan dermaga memegang peranan penting dalam menjaga kualitas ikan. Jika terjadi keterlambatan dalam pembongkaran karena kapal menumpuk di dermaga, maka kualitas ikan bisa menurun atau bahkan membusuk, sehingga mengurangi nilai ekonomisnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui layanan dan fasilitas dermaga bongkar muat di PPN Kwandang untuk mengukur tingkat pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama, yaitu 1) untuk menentukan ukuran dermaga yang diperlukan untuk aktivitas bongkar muat dan 2) menganalisis tingkat pemanfaatan dermaga di PPN Kwandang Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Januari- Juli 2021 di PPN Kwandang. Data primer dikumpulkan melalui survei fasilitas dermaga dan wawancara dengan pengelola dan pengguna dermaga, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur dan laporan tahunan PPN Kwandang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif, dengan mengumpulkan data primer melalui survei dan wawancara, serta data sekunder dari studi literatur dan laporan tahunan PPN Kwandang.Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ukuran dermaga charrieer wharf yang dibutuhkan untuk aktivitas bongkar muat adalah 588 meter, lebih besar dari panjang dermaga yang ada sekarang yaitu 150 meter. Sementara itu, untuk dermaga stair landing dibutuhkan panjang 96 meter dari panjang dermaga saat ini yang mencapai 100 meter. Tingkat pemanfaatan dermaga charrieer wharf di PPN Kwandang mencapai 392%, sehingga dibutuhkan penambahan kapasitas sebanyak 438 meter atau strategi untuk mengatur antrean kapal dan memanfaatkan kolam pelabuhan. Sementara itu, tingkat pemanfaatan dermaga stair landing wharf sudah mencapai 96%, sehingga perlu strategi antisipasi untuk mengatasi kemungkinan pemanfaatan yang berlebih di masa depan.

References

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (1981). Analisis Perhitungan Panjang Dermaga. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Fikar, R. (2020). Analisis Tingkat Pemanfaatan Dermaga Bongkar Muat di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung, Sulawesi Utara. [skripsi]. Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan.

Kandi, O. (2005). Pengelolaan Pelabuhan Perikanan pantai Lampulo. Tesis, IPB,Bogor.

Nur,A.,Iftatika,F.(2007). Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)Tasik Agung Kabupaten Rembang.[tugas akhir]. Universitas Diponegoro.

PPN Kwandang. (2020). Laporan Tahunan 2020 Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang Gorontalo Utara.

Prasojo, P., R. Abdul, T. Imam.. (2015). Analisis Tingkat Pemanfaatan Kebutuhan Fasilitas Fungsional dan Fasilitas Penunjang di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung Rembang. Journal of fisheries resource utilization management and technology, 4(1) 32-42.

Syahputra, F. (2015). Analisis pengembangan fasilitas pokok pelabuhan perikanan pantai (PPP) Lampulo, Banda Aceh. Tesis, IPB, Bogor

Downloads

Published

2022-05-29

How to Cite

syamsul marlin, shidik burhani, & Aji Surahman. (2022). Studi Pemanfaatan Fasilitas Dermaga di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang Gorontalo Utara. Jurnal Informasi, Sains Dan Teknologi, 5(01), 106–113. https://doi.org/10.55606/isaintek.v5i01.102