Kajian Pasang Surut Dalam Menentukan Chart Datum Untuk Kedalaman Kolam Pelabuhan Di Tanjung Kiat Distrik Fakfak Barat
Keywords:
Kolam Dermaga, Chart Datum, Metode AdmiraltyAbstract
Chart datum merupakan suatu titik atau bidang referensi yang digunakan pada peta-peta navigasi maupun pada peramalan pasang surut, yang umumnya dihubungkan terhadap permukaan air rendah sehingga dalam pengembangan sebuah pelabuhan dibutuhkan data pasang surut [1]. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
chart datum dan jenis pasang surut dengan menggunakan metode admiralty dan menentukan kedalaman kolam dermaga di Tanjung Kiat Distrik Fakfak Barat yang dapat menjamin keselamatan kapal pelayaran. Metode perhitungan komponen pasut yang digunakan pada penelitian ini adalah metode admiralty. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan selama 15 hari di lapangan, didapatkan data kisaran pasang surut atau rata-rata selisih antara kedudukan air tinggi dan kedudukan air rendah adalah 229,73 cm (2,2973 m) dan Mean Low Water Level (MLWL) atau kedudukan rata-rata air terendah yaitu 46,55 cm (0,4656 m) serta Mean High Water Level (MHWL) atau kedudukan rata-rata air tinggi adalah 140 cm (1,4 m). Hasil perhitungan bilangan Formzahl diketahui nilai besaran adalah 0,548 berada diantara nilai F = 0,25 – 1,5 . Sehingga tipe pasut pada Perairan Tanjung Kiat adalah tipe campuran condong semi diurnal artinya bahwa perairan Tajung Kiat mengalami dua kali pasang dalam satu hari dengan perbedaan tinggi dan interval yang berbeda. Nilai chart datum didapatkan nilai dari model chart datum IHO yaitu Nilai Zo = 1,58 m, Nilai LWS = -0,18 m, Nilai LLWL = 0,30 m. Hasil peta bathymetri kedalaman di Tanjung Kiat adalah -8 m dari LWS, sehingga nilai chart datum LLWL yaitu 13,50 m. Untuk memenuhi standar kedalaman kapal, maka kedalaman yang dibutuhkan pada perairan Tanjung Kiat berdasarkan chart datum LWS adalah sebesar -5,5 m, sedangkan chart datum LLWL adalah sebesar -6,5 m.