Trend Perkembangan Arsitektur Indonesia Pada Gaya Arsitektur Perumahan Dikawasan Surabaya

Abstract

Style (gaya)  dalam arsitektur memang menjadi isu yang tak henti-hentinya dibicarakan, baik dalam pemasaran para pengembang, dunia akademi, dan di kalangan arsitek. Perkembangan perumahan di Surabaya saat ini  yang sangat pesat, terutama di daerah Surabaya Barat dipengaruhi pula oleh pengembang swasta dari luar Surabaya, yang membawa konsep baru perumahan mandiri dengan mengadopsi gaya arsitektur asing (Citra Raya dengan konsep The Singapore of Surabaya, Villa Bukit Mas dengan konsep perkampungan Eropa)

Perumahan di Surabaya sendiri pada awalnya mulai berkembang dari  Timur, karena alasan kondisi tanah yang lebih baik dan akses yang lebih mudah dari pusat kota, serta ditunjang oleh segi fasilitas pendidikan yang lebih lengkap. Perkembangan gaya arsitektur rumah tinggal di Surabaya ini dibahas malalui studi kasus di Perumahan Wisma Surya yang merupakan awal dilaksanakannya konsep perumahan KPR tahun 1975 dan  Dharmahusada Regency yang merupakan perumahan yang dibangun oleh pengembang swasta tahun 1990.

Penelitian ini bertujuan  mempelajari  gaya arsitektur rumah tinggal di Surabaya dan mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan perubahan gaya arsitektur rumah tinggal

Hasil penelitian arsitektur Indonesia dari studi kasus wilayah Surabaya didapatkan kecenderungan tahun 1970 trend arsitektur adalah rumah jengki, spanyolan,  sedangkan pada periode tahun 1990 – 2006 -  sampai saat ini trend arsitektur yang berkembang trend klasik romawi-yunani, mediteriania, dan modern minimalis. Perubahan bentuk rumah baik sebagian maupun keseluruhan bangunan menununjukan bahwa “House as a verb” rumah sebagai sebuah proses, dan rumah menunjukkan ekspresi dan identitas penghuni dengan “ego” yang ditampilkan melalui style bangunan.