Kajian Arsitektur Ekologis pada Kompleks Istora Senayan Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.55606/isaintek.v7i1.187Keywords:
arsitektur, ekologis, istora senayan, lingkunganAbstract
Perubahan iklim telah secara signifikan mempengaruhi arsitektur dan lingkungan, termasuk di Indonesia, negara beriklim tropis yang rawan terhadap perubahan iklim. Pentingnya pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana menjadi semakin terasa. Beberapa bangunan telah berhasil menyesuaikan diri dengan tantangan ini, sementara yang lain tertinggal dalam adaptasi. Praktik arsitektur ekologis menjadi krusial dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini menyoroti pentingnya menerapkan prinsip-prinsip arsitektur ekologis, seperti kenyamanan termal, pemilihan material, respons terhadap kondisi tapak bangunan, dan lain-lain. Fokusnya adalah Kompleks Istora Senayan Jakarta. Dengan metode kualitatif deskriptif dan merujuk pada teori Heinz Frick tentang desain arsitektur ekologis, penelitian ini menunjukkan keberhasilan dalam mengintegrasikan aspek-aspek ekologis dalam desain bangunan. Hasilnya menegaskan bahwa kolaborasi antara praktisi arsitektur dan ilmu lingkungan penting untuk merancang bangunan ramah lingkungan di masa depan. Penelitian ini memberikan pandangan tentang peran arsitektur dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
References
Abdullah, Z., Arifin, S. S., & Syukri, M. R. (2021). Penataan Kawasan Wisata Torosiaje Serumpun di Kabupaten Pohuwato dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi. JAMBURA Journal of Architecture, 3(2), 33–43.
Abigail, D. (2021). Pengaruh Desain Bukaan Terhadap Ventilasi Alami yang Optimal untuk Pertandingan Bulu Tangkis di Istora Gelora Bung Karno Jakarta.
Bima, G. (2014). Yogyakarta Youth Center Berkarakter Ekologis dengan Pendekatan Teori Visual Apropriateness. Tugas Akhir. Universitas Atmajaya Yogyakarta: Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik.
Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 5.
Daud, J. G., Lumondo, N., Mokotoloy, A., Lumingkewas, N., & Karwur, A. (2023). Potensi Tenaga Surya sebagai Energi Alternatif di Masa Depan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 4966–4969.
Frick, H., & Mulyani, T. H. (2006). Arsitektur Ekologis: Konsep di Iklim Tropis, Penghijauan Kota Ekologis, serta Energi Terbarukan.
Frick, H., & Suskiyatno, B. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius.
Handoko, J. P. S., & Ikaputra, I. (2019). Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik pada Iklim Tropis. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 6(2), 87–100.
Paryoko, V. G. P. J., & Rachman, R. A. F. N. (2023). Optimalisasi Pemanfaatan Material Furnitur dalam Desain Interior Berkelanjutan. Waca Cipta Ruang, 9(1), 17–24.
Rakhmawati, F. T., Suryokusumo, B., & Sufianto, H. (2022). Analisis Desain Ventilasi Alami dengan Metode Computational Fluid Dynamic Software Ansys Workbench pada Gedung Olahraga.
Ridwan, A., Andrias, A. H., Saleh Sjamsu, A., Jurusan Arsitektur, M., Teknik, F., Halu Oleo Kendari, U., & Pendidik Jurusan Arsitektur, T. (2020). Penerapan Arsitektur Ekologi pada Sport Center Universitas Halu Oleo (Vol. 5, Issue 2). http://www.wikipedia.com
Sulistiorini, M., & Baru, L. S. (2023). Analisis Kebutuhan Fasilitas Utama dan Pendukung pada Jalur Pedestrian dalam Kawasan TOD (Studi Kasus TOD Istora Senayan). JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, 4(2), 623–630.