Arahan Pengembangan Perumahan di Wilayah Sub Urban Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa
DOI:
https://doi.org/10.55606/isaintek.v6i02.164Keywords:
Perumahan, Perkembangan Perumahan, Pola, Dampak, ArahanAbstract
Peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat menyebabkan kebutuhan akan perumahan juga meningkat, hal ini terjadi di Kelurahan Paccinongan yaitu munculnya titik pertumbuhan perumahan di tengah perkampungan warga, hal tersebut bisa memicu dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perkembangan perumahan, mengidentifikasi dampak perkembangan perumahan, serta menyusun arahan pengembangan perumahan. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Paccinongan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan, dokumentasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis spasial, tetangga dekat, deskriptif kuantitatif kualitatif, komparatif, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pola perumahan yang berkembang yaitu pola linear grid dan pola gated community, pola persebaran perumahan yaitu tersebar secara merata, dan lokasi pembangunan perumahan sudah sesuai dengan rencana tata ruang. Adapun dampak perkembangan perumahan terhadap aspek lingkungan yaitu penyusutan lahan pertanian sebesar 207.86 ha, menurunnya kualitas drainase, namun di sisi lain terjadi peningkatan cakupan pelayanan jalan, dan kualitas air bersih yang masih bagus tidak terkontaminasi. Dampak terhadap aspek sosial yaitu terjadinya penurunan tingkat interaksi sosial dan tingkat kriminalitas, serta munculnya inovasi baru terkait kegiatan sosial. Dampak terhadap aspek ekonomi berupa peningkatan pendapatan masyarakat, munculnya peluang kerja baru, penambahan fungsi rumah ke fungsi ekonomi, dan meningkatnya harga lahan. Adapun arahan pengembangan perumahan diprioritaskan pada pengadaan dan perbaikan drainase sepanjang 4.845 meter, peningkatan kualitas jalan sepanjang 5.828 meter, penyediaan ruang terbuka publik, mengontrol harga lahan dengan sistem land banking, dan pemberdayaan masyarakat lokal.References
Arisca, W. D., & Agustini, E. P. (2020). Pola Persebaran Sekolah Sma Dan Smk Di Kabupaten Ogan Komerin Ulu, Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir, Dan Prabumulih Menggunakan Metode Avarage Nearst Neighbour. Jurnal Bina Komputer, 2(2), 99–121
Chadwick, A. Bruce, Bahr, M. Howard, & Albrecht, L. Stan. 1991. Metode Ilmu
Pengetahuan Sosial. Terj. Sulistia, ML, dkk. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Dwitya, H. A. H. (2011). Kaitan Pola Neighbourhood pada Interaksi Sosial Penghuni. Universitas Indonesia.
Fandeli, 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan: Prinsip Dasar Dalam
Pembangunan. Liberty, Yogyakarta
Hajarullah (2020). Analisis Dampak Sosial Pembangunan Kompleks di Wilayah Perkampungan Majannang, Desa Kurusumange, Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Jusmawandi, J. Pemukiman Masyarakat Pinggiran Di Kota Makassar (Studi Kualitatif Pendidikan Kesehatan dalam Upaya Peningkatan Pola Hidup Sehat Masyarakat). Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, & Antropologi, 6(1), 1-16.
Keputusan Mentri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 tentang Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan Dan Permukiman Dan Pekerjaan Umum
Peraturan Bupati Gowa Nomor 47 Tahun 2021 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sungguminasa Cambayya Tahun 2021-2041
Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa Tahun 2012-2032
Radhinal, Y., & Ariyanto, A. (2017). Koeksistensi Dualisme Ekonomi Di Kawasan Metropolitan Mamminasata. Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 6(1), 97–107.
Sunarti, S. (2019). Buku Ajar Perumahan dan Permukiman.
UU (Undang-Undang) No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman.
Wulandari, N. D., & Setyowati, D. L. (2020). Analisis Pola Persebaran Permukiman Tahun 1998, 2006 Dan 2019 di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Geo Image, 9(2), 76–81.